Selasa, 03 Juli 2012

Konfigurasi Routing Dinamis dengan OSPF pada Cisco

Pada postingan kali ini saya akan mencoba mengimplementasikan protokol routing OSPF pada Router Cisco menggunakan packet tracer.

OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routingprotokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusirouting ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi linkstate yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.
Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain
Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga. Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk hubungan dengan neighbor router. Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilahHello packet. Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam mediabroadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-PointHello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukanneighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan.
Topologi Jaringan
Pengalamatan :
Router Port IP
Tasik Fa0/0 10.14.200.1 /24

Fa0/1 10.14.206.1 /24
Bandung Fa0/0 10.14.200.2 /24

Se0/0/0 10.14.201.1 /24
Ciamis Se0/0/0 10.14.205.1 /24

Se0/0/1 10.14.201.2 /24

Fa0/0 10.14.202.1 /24
Cirebon Fa0/0 10.14.202.2 /24

Fa0/1 10.14.203.2 /24
Kuningan Fa0/0 10.14.203.1 /24

Se0/0/0 10.14.204.1 /24
Garut Se0/0/0 10.14.205.2 /24

Se0/0/1 10.14.204.2 /24

Fa0/0 10.14.206.2 /24
Konfigurasi Routing
  • Router Tasik
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.200.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network 10.14.206.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
  • Router Bandung
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.201.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.200.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
  • Router Ciamis
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.201.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.205.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.202.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
  • Router Cirebon
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.202.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network 10.14.203.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
  • Router Kuningan
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.204.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.203.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
  • Router Garut
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.205.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.204.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.206.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
Setelah semua router dikonfigurasikan seperti diatas, cobalah cek IP Route masing masing router
Gambar diatas menunjukan bahwa router sudah terkonfigurasi routing ospf. Langkah selanjutnya adalah test koneksi. Kita coba ping dari Router Tasik ke router Cirebon. Jika hasil ping sukses maka konfigurasi router telah berhasil.
Sekian dulu tutorial kali ini, Jika ada pertanyaan atau koreksi langsung komen aja dibawah, atau sms ke no Q Oke…